PALUPUH AGAM, BP — Dari Bupati Indra Catri, Andri Warman sampai ke Bupati Benni Warlis perbaikan atau pengaspalan jalan ke Jorong Lurah Dalam hanya janji-janji palsu.
Hampir satu dekade, jalan Lurah Dalam yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Agam belum sunguh-sungguh di perhatikan. Sudah sering di viralkan oleh warga tapi sampai saat ini belum ada kejelasan dari Pemkab.
Ingatkah, sebelum tuan duduk di kursi yang empuk, tuan mengemis meminta suara kepada kami, untuk melancarkan jalan tuan menuju kursi yang empuk, tuan suguhkan kedapa kami janji-janji. Setelah tuan duduk di kursi kekuasaan yang empuk, tuan lupakan semua janji-janji itu.
Beras yang kami beli dipajak, uhasa yang kami dirikan dipajak, belum sempat kami menikmati gaji tuan sudah dulu mengambil pajaknya. Ketika kami meminta hak kami, pajak yang kami bayar kepada Negara. Seakan-akan kami mengemis, padahal itu yang kami mintak adalah hak kami.
Kami meminta kesehatan gratis, pendidikan gratis, jalan yang layak, pembangunan dan lain-lain. Itu kami bukan mengemis, itu adalah hak kami yang kami mintak. Kami kan sudah bayar pajak, gaji dan seluruh fasilitas mewah tuan kami yang bayar.
Di tengah efisiensi anggaran, pejabat gonta-ganti mobil baru, jalan-jalan ke luar negeri, gaji dan tunjangan DPR dinaik'kan, bikin kebijakan tidak pro rakyat dan goyang-goyang diatas penderitaan rakyat.
Bayu Ramadhan, Jurnalis Independent asal Payakumbuh, "Saya akan terus menyuarakan kebenaran, keadilan dan menuntut hak-hak masyarakat dan janji-janji busuk penguasa," Sabtu 20/9.
Pemerintah tidak boleh bungkam, cukup sudah kami membantu pekerjaan kalian, infastruktur rusak yang seharusnya dikerjakan dan dibiayai Pemerintah. Apa pejabat Pemerintah tidak punya rasa malu, tidak punya rasa empati disaat kami tolong-menolong, bahu-membahu mengerjakan pekerjaan kalian.
"Mana keadilan Pemkab Agam, jalan Jorong lain diperbaiki dan diaspal, jalan kampung kami Jorong Lurah Dalam selama ini aja mendapatkan janji dari tahun ke tahun," tambahnya.
Sudah hampir satu tahun masa jabatan Bupati Benni Warlis, sudah seharusnya beliau turun dari kursi empuknya, tolong pandang masyarakat, tinjau infastruktur, tanyakan nasib masyarakat. Saya mintak Bupati langsung yang turun dari kampung ke kampung yang lain.
Beda tempat, Pasca kebakaran Pasar Payakumbuh, Bupati Benni Warlis datang meninjau dan memberikan bantuan. Entah memang niat baik yang tulus atau hanya pencitraan. Turun dan lihat langsung keadaan masyarakatmu, masyarakatmu juga butuh perhatianmu, juga butuh bantuanmu.
"Saya, Bayu Ramadhan, salah satu masyarakat Lurah Dalam, Putra asli Payakumbuh, saya tahu, Bupati Benni Warlis orang baik dan pernah mendapatkan penghargaan ASN berprestasi dan juga pernah menduduki jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) di Payakumbuh pada kepemimpinan Walikota Riza Falepi," bebernya.
"Saya kirimkan pesan whatsapp berkali-kali, jangankan direspon, dibaca pun tidak, padahal nomor nya aktif dan ceklis dua (2). Atau mungkin nomor whatsapp pribadinya juga dikelola oleh tim media atau ajudan Bupati, kalaupun ia, sungguh zholim tim media atau ajudan nya," tutup Bayu dengan kecewa. (Bp)